Jumat, 22 Agustus 2014

S E N I O R I T A S

Kembali kita membicarakan soal pendidikan di Indonesia. Pendidikan di Indonesia tak pernah lepas dari yang namanya MOS/Ospek dan sejenisnya. Tradisi yang “katanya” untuk mendidik mental calon peserta didik ini tak tahu kapan dimulai, oleh siapa, dan dimana. Karena tidak diketahui siapa pencipta, kapan dibuat, dan dimana dibuat, maka jangan lagi kita katakan ini sebagai tradisi! Katakanlah ini sebagai latihan yang terkesan main-main! Kenapa? Pertama, lihat dari bobot acara (MOS/Ospek) ini. Apakah mendidik? Iya bisa jadi (Udah kaya main E*t B*laga aja) Namun didikannya itu terkesan kurang ajar dan seolah-olah si senior itu seperti orang gila yang marah-marah meneriaki tembok. Sekencang apapun suaranya, pasti balik ke kuping dia.
MOS, ospek, dan senioritas kata yang sulit dihilangkan ketika awal tahun di suatu jenjang study. Kadang ada senior yang baik kadang ada yang kayak knalpot kopong, ngerocos aja kerjanya kayak gak pernah di lem aja tuh mulut :p Lalu ada aja senior yang bilang tujuan MOS itu untuk ngelatih mental. Tapi kok ngelatih mental pakai acara bentak-bentak segala? Itu ngelatih mental atau mau buat orang sakit hati? Let your self think it once again brada! Melatih mental yang baik bukan dengan cara bentakan dan caci serta makian dari mulutmu yang bau itu! Melatih mental yang baik adalah melatih dengan ilmu agama dan itu sudah lebih dari cukup.
Maka tak hayal jika kita katakan bahwa MOS dan senioritas seperti lingkaran setan yang gak pernah terputus-putus. Hanya akan terputus jika ada orang yang berani bertindak dan melawan yang “katanya” tradisi. Jangan ada lagi orang yang malas ke sekolah hanya gara-gara senioritas dan perlakuan tidak menyenangkan lainnya (Bully). Sekolah harus menjadi tempat yang sangat menyenangkan! Ingat, itu sekolah bukan punya mamak kau! Itu sekolah punya umum, sekalipun punya mamak kau, hormati juga orang yang sekolah di situ. Emangnya kalau gak ada orang yang sekolah disitu, kau sama keluargamu bisa makan enak gak? Ya jelas gak lah! Maka mulai saat ini untuk orang-orang yang menganggap dirinya sebagai senior yang kurang baik, bertobatlah, kerajaan Allah sudah dekat. Jika ingin menjadi pemimpin yang otoriter, gih ke Jerman dirikan Nazi lagi. Jadilah senior yang baik dan benar. Kalau anda baik dan benar, orang lain pasti hormat. Ingat analogi kita sebelumnya, jika + ketemu + maka hasilnya +. Jadi, jika kita baik dan benar, feed backnya juga baik dan benar. Itu sebabnya setelah MOS makin banyak senior yang gak dihormati karena kesongongan beberapa dari mereka seolah-olah mereka yang punya sekolah padahal untuk menjadi OB aja belum tentu diterima *Ups :p wakakaka....
Oleh sebab itu, bagi senior-senior, ayo mari kita jadikan adik-adik kelas kita hormat kepada kita luar dan dalam. Maksudnya bukan hanya hormat diluar tapi dalam hati juga. Jadikan adik kelas hormat kepada kita dengan cara yang terhormat bukan dengan cara seorang pejagal hewan. Yang dihadapi manusia bukan seekor monyet!

Jangan lagi terdengar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berikan komentar anda :D