Senin, 11 Mei 2020

Pengalaman Sebulan Pakai Indihome di Medan, Ternyata Ini Yang Saya Alami


Semenjak wabah virus Corona menyerang Depok, kemudian menyerang seluruh provinsi di Indonesia, aku terpaksa kembali ke Medan dan (terpaksa) kuliah jarak jauh.

Permasalahan kuliah jarak jauh selain tugas yang menumpuk adalah kuota internet. Aku sebagai mahasiswa fakir kuota, bingung harus gimana. Masa aku harus nyolong wifi tetangga buat ikut kelas online?

Akhirnya setelah melepas status ODP (Orang Dalam Pemantauan), mamakku bilang, “Kalau kalian kuliah dari rumah, udah bagusan kita pasang wifi.” Baiklah kalau begitu....

Awalnya aku belum cari-cari wifi apa yang bakalan dipasang di rumah. Tapi karena kuota dari MiFi ku udah mulai menipis, akhirnya aku cari-cari info WiFi yang bakalan dipasang di rumah.

Pencarian pertama jatuh kepada MyRepublic. Setelah cek harganya, cukup menarik. Sangat murah bahkan untuk paket 50Mbps. Pilihan kedua jatuh kepada FirstMedia. Awalnya FM ini gak masuk ke dalam list ku, tapi karena udah ada saudara yang pakai, akhirnya cari info FM.

Pilihan ketiga coba cek ke Biznet. Gak jadi karena terlalu sultan (alias mahal). Lalu kenapa Indihome gak masuk daftar? Sebenarnya masuk daftar, tapi list terakhir (kalau memang provider yang lain gak bisa).

Karena udah dapat info tentang beberapa provider internet, akhirnya aku hubungi sales person satu per satu. MyRepublic bilang tiang mereka gak ada di dekat rumah ku, FM juga bilang kabelnya gak ada, Bizznet gak jadi dihubungi, dan akhirnya sales person FirstMedia ngasih kontak ku ke CS Indihome.

Saya pun dihubungi sales person Indihome.

Awalnya aku kaget kok ada orang yang gak dikenal malah kirim WA ke aku. Ternyata sales personnya Telkom Indihome. Baiklah data ku “dialihkan” secara ilegal, pikirku awalnya.

Sales Indihome ini sebut saja Angga. Angga menanyakan kepada saya mau pasang WiFi saja atau ikut TV juga? Ya karena aku udah ada TV, jadinya aku pilih WiFi aja.



Oh iya, TV yang dimaksud itu paket useetv Indihome.

Karena sekarang udah jarang banget yang nonton TV, akhirnya aku pilih paket Indihome WiFi 20 Mbps. Ha.... 20 Mbps, lambat banget dong? Bentar bentar, nanti aku review soal speed Indihome.

Awalnya ditawarkan 10 Mbps dengan harga Rp280.000 belum termasuk PPN 10% sementara 20 Mbps dengan harga Rp345.000 belum termasuk PPN 10% juga.



“Wah... kalau pilih 10Mbps yang ada entar malah berebutan bandwith, mending agak mahal dikit tapi bisa kencang.” Pikirku, “Apalagi ini “indihome” hahaha...”

Iya, aku skeptis di awal karena melihat banyak review buruk tentang produk ini. Itu alasanku gak menempatkan Indihome di pilihan pertama. Tapi apa daya, hanya tiang Indihome yang ada di depan rumah ku. Yap... benar-benar di depan rumahku.

Akhirnya setelah sekian lama gak ada yang nelepon, akhirnya ada juga yang nelepon walau cuma abang-abang Indihome.

Setelah dijelaskan tentang Indihome, aku langsung bilang ke mamak kalau hanya Indihome yang ada di dekat rumah. Mamak setuju, hari itu kami langsung pasang.

Oh iya, Angga ini sempat bilang kalau biaya pasang sebesar Rp150.000 dibayarkan ke petugas pasang. Tapi setelah aku cek di situs resmi Indihome, ternyata itu ilegal. Jadi aku tanya ulang berapa jumlah yang harus aku bayar pada saat pemasangan. Dan untung jawabannya masih di angka Rp345.000

Jadi, jangan pernah bayar apapun ke teknisi Indihome, silakan langsung bayar ke virtual account yang sudah ditentukan.

Selanjutnya aku nanya ke Angga apa bisa langsung pasang hari ini atau tidak? Dan whozzz.... tanpa beda menit whatsapp saya langsung dibalas. Bisa bg. Katanya.

Sebagai syarat administrasi aku dimintai nama, foto ktp, dan foto sambil pegang ktp kayak foto tahanan.

Tak berapa lama setelah kirim data, aku ditelepon cewek. Tapi sayang bukan dia melainkan CS Indihome pusat dari Jakarta. Mbak ini jelasin ke aku kalau paket 20 Mbps ini dapat bonus layanan Movin, cloud storage 8 GB, IndiHome Music, dan IndiHome Study. Karena penjelasan mbak yang satu ini aku jadi tahu kalau pembayaran IndiHome gak boleh ke teknisi. Aku padamu mbak 😊

Mbak IndiHome dari Jakarta tadi bilang kalau harus bayar uang jaminan (yang natinya akan dikembalikan setelah 6 bulan penggunaan) sebesar biaya paket yaitu Rp345.000,-

Begitu ada SMS mama minta pulsa dari Indihome, aku langsung bayar ke nomor yang diminta. Dan seharusnya aku gak bayar Rp345.000,- sebelum teknisi datang ke rumah karena bisa jadi IndiHome tidak sampai ke rumah ku. Tapi untungnya sampai.

Jadi, jangan bayar apapun sebelum teknisi datang ya.

Sekitar 2 jam kemudian akhirnya teknisi IndiHome telepon dan aku kirim alamat. Sekitar 45 menit kemudian mereka datang.

Setelah pemasangan selesai, internet gak langsung bisa dipakai. Damn apakah ini awal drama dengan IndiHome?

Pemasangan selesai sekitar jam 4 sore. Mana kuota ku udah habis, tapi WiFi gak bisa langsung dipake. Alasannya gangguan dari pusat. Wah keos pikirku.

Setelah lebih dari 12 jam tidak ada internet (padahal bentar lagi ada kelas), akhirnya sekitar jam 10 pagi esok harinya internetku udah nyala. Yeay...

Review Kecepatan IndiHome

Setelah internet terpasang dan terhubung ke internet, aku langsung cek kecepatan internet dengan aplikasi speedtest. Dan ternyata kecepatan benar-benar up to 20Mbps.

Oke, bagi yang belum tahu, up to 20 Mbps itu adalah kecepatan internet (sampai) 20 Mbps, yang berarti kecepatan maksimal bisa mencapai 20 Mbps dan belum tentu stabil di angka 20 Mbps apalagi melebihi 20 Mbps hehehe....

Berikut hasil speedtest selama kurun bulan April – Mei 2020.


Nah, kalau kalian lihat speed yang dihasilkan benar-benar stabil. Awalnya aku ragu dengan IndiHome tapi akhir “jatuh cinta” hahaha....

Tapi ada yang kurang dan ngeselin dari produk yang satu ini. Kecepatan uploadnya rendah banget. Bisa kalian lihat di hasil speedtest diatas. Bahkan gak ada 50% dari kecepatan download.

Selama sebulan pemasangan tidak ada masalah apapun. Walau kondisi di luar badai atau panas. Semoga setelah sebulan ini kondisi tetap stabil.

Kalau gak stabil, tulisan ini akan berubah kondisi hahaha....

Oh iya, untuk tagihan bulan April aku harus bayar Rp509.259,-

Rinciannya adalah biaya bulan April Rp345.000 ditambah biaya pasang Rp150.000 dan PPN 10%. Tapi kalau dijumlahkan semuanya gak akan dapat Rp509.259,- Aneh...

8 komentar:

  1. Kalau saya pakenya 10mbps, kecepatannya suh stabil di 9-10, cuma kalau abis magrib smpe jam 9 atau 10 paling mentok di 6 atau 7... ahahah
    Tapi masih kenceng sih, selama youtube sama tv lancar aku ndak komen

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah syukur deh gan masih di 6 atau 7 Mbps. Mungkin faktor di daerah agan banyak yang udah pasang IndiHome(?)

      Hapus
  2. Akunya diminta biaya kelebihan kabel...dari 200meter standar indi ke 255...awalnya diminta 275...kelebihan 75 meter...permeter dihargain 10k permeter....jadi harus bayar 750 ribu....oleh teknisi diminta 550 bisa langsung di pasang....apa emang gitu yaa????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau mengacu ke websitenya IndiHome, seharusnya gak boleh ngasih uang apapun ke teknisi. Saya ditelepon CS pusat IndiHome dan diberi tahu jangan bayar ke teknisi gan.
      Kalau boleh tahu agan pasang paketan apa?

      Hapus
  3. Bagi tips dong agar wifi kita aman, ga "dibobol" orang... huhuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masuk ke sistem administratornya terus ubah password yang paling aman. Jangan menggunakan password yang mudah ditebak. Itu aja sih

      Hapus
  4. Bagi tips dong agar wifi kita aman, ga "dibobol" orang... huhuu

    BalasHapus
  5. Bagi tips dong agar wifi kita aman, ga "dibobol" orang... huhuu

    BalasHapus

Silakan berikan komentar anda :D