Malam ini aku ada rencana naik motor tengah malam
bareng teman-teman sekantorku. Rencana kami dimulai pukul 9 malam sampai fajar.
Namun karena hari ini aku banyak pekerjaan, mau tak mau aku harus
menyelesaikannya dulu dan berangkat jam 21.30, ya.... telat 30 menit. Ketika sampai
di meeting point, aku tak menemukan
siapapun. Aku berpikir, wajar kalau mereka meninggalkanku. Lalu, kulanjutkan
perjalanan ke tempat selanjutnya dan mereka juga tak ada disitu. Aku memacu
kencang motorku hingga kulihat rombongan pesepeda motor dari jauh. Aku pastikan
itu teman-teman ku keliahtan dari nomor polisinya. 2 nomor polis mereka aku
kenal. Sambil membunyikan klakson dan memanggil nama mereka, aku memacu cepat
motorku dengan tak biasa. Namun mereka tak berhenti. Mereka terus melaju.
Ketika aku menambah kecepatan, kurasakan agak
berat tarikan motorku. Bukannya makin cepat malah makin lambat dan akhirnya
mati. Ketika ku pinggirkan motorku, aku merasa sedang membonceng seseorang. Ku beranikan
diriku menoleh ke belakang. Ternyata hanya perasaanku. Namun ketika aku menoleh
kedepan, sesosok wanita berambut panjang dengan pakaian terusan putih berdiri
tepat di tengah jalan membelakangiku. Kulihat kakinya tak menyentuh aspal. Aku coba
hidupkan mesin motorku, tak hidup juga. Tiba-tiba kepala wanita itu menoleh 180°
ke arah ku. Tepat diatas motorku aku menutup mata ketakutan
berharap sesosok wanita itu segera pergi.
Lama aku
menutup mata, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menyentuh pundakku, aku terkejut
dan jatuh. “Aduh mas, maaf.” Kata orang itu, “Tadi saya lihat mas ketiduran
disini. Saya kira mas lagi mabuk, atau jangan-jangan mas lihat sesosok itu ya?”
“Lho, kok tahu mas?” tanyaku. “Disini mah sering mas, apalagi kalau masnya
ribut semisal hidupin klakson, pasti muncul dianya mas.” Jawab orang itu, “Masnya
mau kemana?” “Saya lagi ngikutin teman-teman saya kesana.” Jawabku. “Lebih baik
mas pulang saja. Lagian sedari tadi tidak ada siapa-siapa yang lewat sini.” Kata
orang itu. Karena ketakutan, aku pun memutuskan untuk pulang ke rumah.
Keesokan
harinya aku langsung menemui teman-teman sekantorku dan cerita semua yang kualami.
Mulai dari kenapa mereka tak dengar suaraku dan klakson hingga ketemu sesosok
wanita tersebut. Setelah aku selesai bercerita, mereka saling memandang
memasang wajah bingung dan salah satu menjawab, “Kemarin malam acaranya
dibatalkan. Satupun dari kami gak ada yang pergi.” Sekarang, aku yang diam dan
bingung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berikan komentar anda :D