Minggu, 01 November 2015

Berkendara Malam

Malam ini aku ada rencana naik motor tengah malam bareng teman-teman sekantorku. Rencana kami dimulai pukul 9 malam sampai fajar. Namun karena hari ini aku banyak pekerjaan, mau tak mau aku harus menyelesaikannya dulu dan berangkat jam 21.30, ya.... telat 30 menit. Ketika sampai di meeting point, aku tak menemukan siapapun. Aku berpikir, wajar kalau mereka meninggalkanku. Lalu, kulanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya dan mereka juga tak ada disitu. Aku memacu kencang motorku hingga kulihat rombongan pesepeda motor dari jauh. Aku pastikan itu teman-teman ku keliahtan dari nomor polisinya. 2 nomor polis mereka aku kenal. Sambil membunyikan klakson dan memanggil nama mereka, aku memacu cepat motorku dengan tak biasa. Namun mereka tak berhenti. Mereka terus melaju.
Ketika aku menambah kecepatan, kurasakan agak berat tarikan motorku. Bukannya makin cepat malah makin lambat dan akhirnya mati. Ketika ku pinggirkan motorku, aku merasa sedang membonceng seseorang. Ku beranikan diriku menoleh ke belakang. Ternyata hanya perasaanku. Namun ketika aku menoleh kedepan, sesosok wanita berambut panjang dengan pakaian terusan putih berdiri tepat di tengah jalan membelakangiku. Kulihat kakinya tak menyentuh aspal. Aku coba hidupkan mesin motorku, tak hidup juga. Tiba-tiba kepala wanita itu menoleh 180° ke arah ku. Tepat diatas motorku aku menutup mata ketakutan berharap sesosok wanita itu segera pergi.
Lama aku menutup mata, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menyentuh pundakku, aku terkejut dan jatuh. “Aduh mas, maaf.” Kata orang itu, “Tadi saya lihat mas ketiduran disini. Saya kira mas lagi mabuk, atau jangan-jangan mas lihat sesosok itu ya?” “Lho, kok tahu mas?” tanyaku. “Disini mah sering mas, apalagi kalau masnya ribut semisal hidupin klakson, pasti muncul dianya mas.” Jawab orang itu, “Masnya mau kemana?” “Saya lagi ngikutin teman-teman saya kesana.” Jawabku. “Lebih baik mas pulang saja. Lagian sedari tadi tidak ada siapa-siapa yang lewat sini.” Kata orang itu. Karena ketakutan, aku pun memutuskan untuk pulang ke rumah. 
Keesokan harinya aku langsung menemui teman-teman sekantorku dan cerita semua yang kualami. Mulai dari kenapa mereka tak dengar suaraku dan klakson hingga ketemu sesosok wanita tersebut. Setelah aku selesai bercerita, mereka saling memandang memasang wajah bingung dan salah satu menjawab, “Kemarin malam acaranya dibatalkan. Satupun dari kami gak ada yang pergi.” Sekarang, aku yang diam dan bingung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berikan komentar anda :D