Minggu, 01 November 2015

Paket Malam

Aku bekerja di suatu perusahaan yang bergerak dibidang teknologi dengan gaji yang lumayan untukku seorang. Aku tinggal di kos padat penduduk di kota Medan. Kebetulan kos ku dekat dengan sebuah warnet yang cukup ramai. Terkadang aku ke warnet ini kalau tidak bekerja, hanya sekedar chatting atau main game online. Ketika aku datang selalu saja warnet ini ramai tak sepi pengunjung. Suatu malam, insomnia ku kambuh. Paket internet di smartphone ku habis. Begitu juga dengan modem ku. Terpaksa aku keluar kos untuk pergi ke warnet sekedar main game online hingga subuh. Ketika di jalan aku bertemu teman kos sebelah yang juga mau ke warnet. “Eh.... mau ke warnet juga kau?” tanyanya. “Ya.... gak bisa tidur aku.” Jawabku. “Eh... kau tahu gak tentang warnet itu kalau malam-malam?” tanya temanku. “Hmm.... yang pernah kau ceritakan itu ya?” tanyaku kembali. “Ya...” jawabnya singkat, “Terkadang mau muncul penampakan wanita cantik dengan pakaian biasa di lantai dua.” “Ah.... seriuslah kau. Ku kira bercanda aja kau waktu itu.” Kataku khawatir. “Ngapain aku bohong? Untunglah kita jumpa di jalan.” Katanya.
Sampai di warnet, aku langsung pesan paket malam dari jam 22.00 sampai 06.00 di lantai dua. Ketika menapaki tangga menuju lantai dua, aku masih kepikiran dengan yang diceritakan kawan ku tadi. Entah benar atau gak, aku gak mau percaya dengan yang begituan. Akhirnya permainan ku di dunia maya dimulai. Tak terasa sudah 2 jam aku bermain. Sekarang tepat tengah malam. Dan kawan sebelah kos ku sudah pulang sejak 1 jam yang lalu. Kembali aku serius bermain game dengan headset di telinga ku. Beberapa menit kemudian lewatlah seorang perempuan dengan kepala tertunduk dan rambut menutupi wajahnya dari depan bilikku. Aku gak curiga dengan perempuan itu. Mungkin dia juga salah satu pelanggan di warnet ini. Tapi timbul lagi pertanyaan di kepala ku, “Kok ada ya cewek malam-malam gini main warnet? Apa gak dimarahin orang tuanya? Apalagi dia cewek.” Mencoba menepis pikiran negatif, aku melanjutkan bermain.
Sekitar pukul 01.00 aku ingin buang air kecil. Ku hentikan game online ku dan menuju ke kamar mandi yang searah dengan jalan perempuan tadi. Ketika aku lewat, aku melihat perempuan itu hanya tertunduk dengan rambut terurai di depan monitor yang sama sekali tidak hidup. “Lah, udah satu jam dia disini, kok PCnya mati?” pertanyaan itu muncul di benakku. Langkah ku ke kamar mandi ku percepat. Tak terasa keringat dingin mengucur deras di tubuhku.
Setelah selesai, aku langsung kembali. Dan tetap saja masih kulihat perempuan itu tertunduk. Jantung ku berdetak kencang, aku bukan kembali ke bilikku malah menuju tangga dan turun menuju kasir. Ketika sampai di kasir, aku menjumpai operator warnetnya, “Bang, tadi pas aku ke kamar mandi, ada cewek yang cuma duduk tertunduk di depan monitor di bilik dekat kamar mandi, siapa itu bang?” Ketika aku bertanya, wajah operator warnetnya berubah khawatir, “E... dari tadi gak ada yang masuk. Seriusan! Nah, lihat aja billingnya. Kan bisa abang lihat kalau cuma abang yang di lantai dua. Lagian juga dari tengah malam tadi cuma abang yang masih di warnet ini.” Seketika itu naik bulu kudukku. Aku terdiam beberapa detik hingga suara operator warnet menyadarkanku. “Kalau abang gak berani lagi, yaudah, simpan waktu aja. Pulang aja abang dulu besok datang lagi.” Semenjak saat itu aku tak berani lagi ke warnet itu malam-malam apalagi sendiri. Dan apa yang diceritakan kawan sebelah kos ku, ternyata benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berikan komentar anda :D