Aku bekerja di suatu
perusahaan yang bergerak dibidang teknologi dengan gaji yang lumayan untukku
seorang. Aku tinggal di kos padat penduduk di kota Medan. Kebetulan kos ku
dekat dengan sebuah warnet yang cukup ramai. Terkadang aku ke warnet ini kalau
tidak bekerja, hanya sekedar chatting atau main game online. Ketika aku datang
selalu saja warnet ini ramai tak sepi pengunjung. Suatu malam, insomnia ku
kambuh. Paket internet di smartphone ku habis. Begitu juga dengan modem ku. Terpaksa
aku keluar kos untuk pergi ke warnet sekedar main game online hingga subuh. Ketika
di jalan aku bertemu teman kos sebelah yang juga mau ke warnet. “Eh.... mau ke
warnet juga kau?” tanyanya. “Ya.... gak bisa tidur aku.” Jawabku. “Eh... kau
tahu gak tentang warnet itu kalau malam-malam?” tanya temanku. “Hmm.... yang
pernah kau ceritakan itu ya?” tanyaku kembali. “Ya...” jawabnya singkat, “Terkadang
mau muncul penampakan wanita cantik dengan pakaian biasa di lantai dua.” “Ah....
seriuslah kau. Ku kira bercanda aja kau waktu itu.” Kataku khawatir. “Ngapain
aku bohong? Untunglah kita jumpa di jalan.” Katanya.
Sampai di warnet, aku
langsung pesan paket malam dari jam 22.00 sampai 06.00 di lantai dua. Ketika
menapaki tangga menuju lantai dua, aku masih kepikiran dengan yang diceritakan
kawan ku tadi. Entah benar atau gak, aku gak mau percaya dengan yang begituan. Akhirnya
permainan ku di dunia maya dimulai. Tak terasa sudah 2 jam aku bermain. Sekarang
tepat tengah malam. Dan kawan sebelah kos ku sudah pulang sejak 1 jam yang
lalu. Kembali aku serius bermain game dengan headset di telinga ku. Beberapa menit
kemudian lewatlah seorang perempuan dengan kepala tertunduk dan rambut menutupi
wajahnya dari depan bilikku. Aku gak curiga dengan perempuan itu. Mungkin dia
juga salah satu pelanggan di warnet ini. Tapi timbul lagi pertanyaan di kepala
ku, “Kok ada ya cewek malam-malam gini main warnet? Apa gak dimarahin orang
tuanya? Apalagi dia cewek.” Mencoba menepis pikiran negatif, aku melanjutkan
bermain.
Sekitar pukul 01.00 aku
ingin buang air kecil. Ku hentikan game online ku dan menuju ke kamar mandi
yang searah dengan jalan perempuan tadi. Ketika aku lewat, aku melihat
perempuan itu hanya tertunduk dengan rambut terurai di depan monitor yang sama
sekali tidak hidup. “Lah, udah satu jam dia disini, kok PCnya mati?” pertanyaan
itu muncul di benakku. Langkah ku ke kamar mandi ku percepat. Tak terasa
keringat dingin mengucur deras di tubuhku.
Setelah selesai, aku
langsung kembali. Dan tetap saja masih kulihat perempuan itu tertunduk. Jantung
ku berdetak kencang, aku bukan kembali ke bilikku malah menuju tangga dan turun
menuju kasir. Ketika sampai di kasir, aku menjumpai operator warnetnya, “Bang,
tadi pas aku ke kamar mandi, ada cewek yang cuma duduk tertunduk di depan
monitor di bilik dekat kamar mandi, siapa itu bang?” Ketika aku bertanya, wajah
operator warnetnya berubah khawatir, “E... dari tadi gak ada yang masuk. Seriusan!
Nah, lihat aja billingnya. Kan bisa
abang lihat kalau cuma abang yang di lantai dua. Lagian juga dari tengah malam
tadi cuma abang yang masih di warnet ini.” Seketika itu naik bulu kudukku. Aku terdiam
beberapa detik hingga suara operator warnet menyadarkanku. “Kalau abang gak
berani lagi, yaudah, simpan waktu aja. Pulang aja abang dulu besok datang lagi.”
Semenjak saat itu aku tak berani lagi ke warnet itu malam-malam apalagi
sendiri. Dan apa yang diceritakan kawan sebelah kos ku, ternyata benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berikan komentar anda :D