Di
pagi yang cerah, ketiga sahabat Andi, Sinta, dan Cinta sedang asik barmain di
rumah Cinta. Mereka asik bermain – main bersama hingga tiba waktunya jam makan
siang. Setibanya waktu jam makan, mereka kembali ke rumah masing – masing untuk
makan siang. Kembali esok paginya Andi dan Sinta mengunjungi rumah Cinta untuk
bermain bersama. Tapi hari ini terasa berbeda dari hari – hari yang sebelumnya
karena hari ini Cinta bersedih sebab majalah kesayangannya hilang di curi
orang.
Andi
sebagai seorang laki – laki berfirasat kalau majalah itu tidak jauh dari
sekitar rumah Cinta. Oleh karena itu mereka bertiga pun kembali mencari majalah
tersebut di dalam maupun diluar rumah Cinta. Sembari mencari majalah tersebut,
tiba - tiba Andi teringat akan kejadian kemarin saat ia hendak pulang menuju ke
rumahnya. Dimana Firman dan Ari anak panti asuhan Kasih Ibu bisik – bisik di
depan rumah Cinta kemarin. Karena teringat hal itu, Andi pun memberitahu hal
tersebut kepada Cinta dan Sinta. Karena sudah sangat emosi, Cinta ingin langsung
ke Panti asuhan dan mendamprat Firman
dan Ari. Tapi Andi menahan langkah Cinta dan mengajukan sebuah usul. “gimana
kalau kita minta bantuan temanku saja, Ryan?” usul Andi “O.... si detektif
cilik?” sambung Sinta. “Yapp... teman
satu kelas ku. Agar tidak membuang waktu lama, ayo kita segera ke rumahnya!”
kata Andi. Pagi itu juga Andi, Sinta, dan Cinta berangkat menuju rumah Ryan
untuk meminta bantuan. Sesampainya disana, si detektif cilik menyabut mereka
dengan gembira, “Loh kalian ngapain kesini pagi-pagi?” “Gini, temanku yang satu ini dia
kehilangan majalah kesayangannya tadi pagi.” Jawab Andi. “Kok bisa hilang?”
tanya Ryan kembali “perkiraan kami majalah tersebut di curi.” jawab Andi.
“siapa yang paling kalian curigai?” tanya Ryan. “Firman dan Ari” jawab mereka
bertiga serentak. Setelah mendengar jawaban tersebut, keempat orang anak
tersebut pun langsung pergi keluar komplek menuju panti asuhan Kasih Ibu yang
tak jauh dari depan komplek mereka.
Sesampainya
di depan panti asuhan tersebut, mereka melihat Firman sedang membaca majalah
yang di curi kemarin dari rumah Cinta. Dengan mengendap-ngendap Ryan dan Andi
mendekati Firman namun sayang Ari melihat mereka berdua menuju ke arah Firman
dan segera Ari berlari disusul oleh Firman ke dalam panti asuhan. Mendengar
suara kaki berlari, ibu panti asuhan keluar dari panti asuhan dan melihat Andi
dan Ryan di depan pintu gerbang panti asuhan tersebut. Karena penasaran ibu
tersebut pun bertanya kepada mereka berdua dan dengan tenang Andi menjawab
pertanyaan ibu tersebut dan ibu tersebut percaya akan penjelasan Andi dan
mempersilakan Andi dan teman – temannya menyelidiki lebih lanjut. Setelah di
beri izin, meeka mendatangi kamar Firman dan Ari. Ketika mereka masuk ke kamar
itu, mereka melihat Firman dan Ari sedang bermain catur dan Andi pun bertanya,
“tadi kalian kan yang berlari – lari?” “mana mungkin? Dari tadi kami main catur
kok” jawab Ari. “jadi kalau bukan
kalian yang berlari tadi, kenapa pion-pion catur tersebut tidak berada di
tempat yang benar? Dan kenapa saat kami datang kalian berlari?” tanya Ryan.
Mendengar pertanyaan itu, Firman dan Ari terdiam seribu bahasa. “Kalau begitu,
dimana kalian sembunyikan majalah Cinta?” tanya Ryan. “kami tidak ada mencuri
majalahnya!” jawab Firman. “lantas kenapa kalian berdua lari ketika kami
datang? Ayo cepat ngaku sebelum kami panggil ibu panti asuhan!” bentak Andi.
“betul demi Tuh...” tiba – tiba ibu panti asuhan masuk ke kamar mereka. “ayo
kalian berdua harus mengembalikan majalah Cinta!” pintah ibu tersebut. Karena
takut melihat ibu pengasuh mereka, Firman pun beranjak dari tempat duduknya dan
segera mengambil majalah Cinta yang ada di bawah kasur mereka dan segera
mengembalikannya kepada Cinta. “Baiklah karena kalian telah mengembalikan
majalah tersebut, sekarang kalian berdua harus minta maaf pada Cinta dan teman
– temannya!” suruh ibu pengasuh mereka. Setelah mereka berdua minta maaf,
pulang lah mereka bereempat ke rumah mereka masing – masing dan semenjak itu
Ryan semakin dikenal di komplek sekitar rumahnya dan dia punya julukan baru “Si
Detektif Cilik”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berikan komentar anda :D