Suatu
hari di salah satu kota besar di Inggris hiduplah sepasang suami istri. Mereka
berdua adalah pecinta anjing yang baik. Suatu hari, sepasang suami istri
tersebut ingin memelihara seekor anak anjing. Oleh karena itu pergilah kedua
pasangan tersebut ke tempat penampungan anjing liar untuk mengadopsi seekor
anak anjing. Sesampainya di tempat penampungan, mereka jatuh hati kepada seekor
anak anjing yang baru berumur 3 bulan dan mereka memberi nama anak anjing
tersebut Fidelis yang berarti setia.
Setelah
penantian yang cukup lama, akhirnya kedua pasangan yang berbahagia tersebut
dianugrahi oleh Tuhan seorang bayi laki – laki, Lucky namanya. Karena masih
bayi, ibunya Lucky ingin mencarikan seorang penjaga bayi untuk anaknya. Hingga
suatu hari secara tidak sengaja ayah Lucky melihat Fidelis menemani Lucky yang
sedang tertidur dan anjing tersebut mampu memberi keamanan pada Lucky sehingga
pasangan tersebut mempercayai semua keamanan Lucky kepada Fidelis.
3
tahun pun berlalu, sekarang umur Lucky sudah menginjak 3 tahun. Oleh sebab itu
pada hari ulang tahunnya Lucky, ayah dan ibunya Lucky mengajak Lucky untuk
berjalan – jalan dengan anjing kesayangan mereka Fidelis. Tapi ketika Fidelis
diajak, ia menolak. Tanpa rasa curiga sedikit pun, keluarga tersebut pun
meninggalkan Fidelis sendirian di rumah dengan anggapan bahwa Fidelis ingin
menjaga rumah. Dengan setia Fidelis menunggu keluarga tersebut pulang di
beranda rumah. Hingga hari menjelang malam, keluarga tersebut tidak kunjung
pulang. Karena kelelahan, Fidelis pun tertidur di depan pintu rumah keluarga
tersebut.
Esok
harinya ketika Fidelis terbangun dari tidurnya, ia belum juga mendapati tuannya
di rumah tersebut. Karena belum mendapati keluarga tersebut, Fidelis pun
melolong keras dengan suara yang menyayat hati. Ia melolong keras hingga
menjelang malam hari. Karena merasa kasihan, tetangga yang disamping rumah
keluarga tersebut mendatangi rumah keluarga Lucky dan ketika tetangga tersebut
membuka pagar rumah tersebut, berlarilah Fidelis keluar pekarangan rumah menuju
ke rumah saudara keluarga tersebut yang tidak jauh dari rumah keluarga
tersebut. Sesampainya di sana, Fidelis melihat banyak orang di rumah saudara
keluarga tersebut. Sesampainya di rumah saudara tersebut, Fidelis melihat 3
orang tuannya sedang tertidur di dalam sebuah peti. Karena ketidaktahuannya,
Fidelis mencoba menjilati tuannya tersebut dan tidak ada hasil. Hingga Fidelis
mencoba menekan – nekan dada tuannya juga tidak ada hasil. Karena tidak ada
hasil ia mencoba melolong dengan suara yang menyayat hati orang banyak yang
mendengarnya. Hingga malam itu, Fidelis tidur disamping mayat tuannya hingga
esok pagi.
Esok
paginya, berkumpullah semua kerabat dari keluarga tersebut guna mengiringi
proses pemakaman keluarga tersebut. Sesampainya di pemakamanan, dilaksanakan
misa requiem terakhir bagi keluarga
tersebut. Sebelum penutupan makam tersebut, diadakan penaburan bunga, dengan
cepat Fidelis menggambil 3 tangkai bunga mawar. Setelah semua sanak saudara
keluaraga tersebut menabur bunga ke dalam makam, tibalah giliran Fidelis
menaruh ketiga tangkai bunga mawar tersebut ke dalam makam tersebut satu
persatu.
Setelah
proses pemakaman selesai, seluruh kerabat keluarga tersebut kembali ke rumah
masing – masing termasuk Fidelis yang langsung berlari ke rumah tuannya.
Sesampainya di rumah tuannya, ia kemudian mengambil foto dirinya dan keluarga
tersebut sambil meneteskan air matanya. Malam harinya kembali Fidelis keluar
dari rumah dan memanjat ke atap rumah tuannya sambil melolong panjang dengan
suara yang menyayat hati. Semalaman ia melolong diatas rumah hingga keesokan
harinya salah seorang kerabat dari keluarga Lucky mendatangi rumah tersebut
guna mengadopsi Fidelis. Tapi ketika Fidelis diajak dia menolak dan tak mau
beranjak dari kamar Lucky. Dengan berat hati kerabat tersebut keluar dari rumah
tersebut dan pergi pulang.
1
bulan kemudian ketika kerabat keluarga tersebut ingin berziarah mereka
mendatangi terlebih dahulu rumah keluarga Lucky guna membersihkan rumah
tersebut dan mengajak Fidelis ke makam keluarga Lucky. Sesampainya di sana,
tidak ditemukan Fidelis dan keadaan rumah tersebut benar – benar rapi dan
bersih. Sambil terbengong – bengong mereka saling memandang dan bertanya –
tanya siapa yang membersihkan rumah ini padahal sudah 1 bulan ditinggal?
Karena
mereka pikir seorang pembantu yang ada di rumah itu yang membersihkan rumah
peninggalan keluarga Lucky, maka mereka semua melanjutkan perjalanan mereka ke
makam keluarga Lucky. 200 meter sebelum sampai di makam keluarga tersebut,
mereka mendegar lolongan Fidelis dengan keras dan dengan suara yang menyayat
hati bagi yang mendengarkan. Dengan cepat beberapa dari mereka berlari menuju
suara tersebut. Namun malang ketika mereka sampai di tempat asal suara, mereka
sudah melihat Fidelis meregang nyawa. Tubuhnya kurus dan kering. Karena
kesetiaannya kepada tuannya hingga akhir hayatnya, kerabat keluarga tersebut
pun menguburkan Fidelis di samping makam keluarga tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berikan komentar anda :D