Jumat, 04 Oktober 2013

Damnasse

Suatu hari di salah satu kota besar di Inggris hiduplah sepasang suami istri. Mereka berdua adalah pecinta anjing yang baik. Suatu hari, sepasang suami istri tersebut ingin memelihara seekor anak anjing. Oleh karena itu pergilah kedua pasangan tersebut ke tempat penampungan anjing liar untuk mengadopsi seekor anak anjing. Sesampainya di tempat penampungan, mereka jatuh hati kepada seekor anak anjing yang baru berumur 3 bulan dan mereka memberi nama anak anjing tersebut Fidelis yang berarti setia.
Setelah penantian yang cukup lama, akhirnya kedua pasangan yang berbahagia tersebut dianugrahi oleh Tuhan seorang bayi laki – laki, Lucky namanya. Karena masih bayi, ibunya Lucky ingin mencarikan seorang penjaga bayi untuk anaknya. Hingga suatu hari secara tidak sengaja ayah Lucky melihat Fidelis menemani Lucky yang sedang tertidur dan anjing tersebut mampu memberi keamanan pada Lucky sehingga pasangan tersebut mempercayai semua keamanan Lucky kepada Fidelis.
3 tahun pun berlalu, sekarang umur Lucky sudah menginjak 3 tahun. Oleh sebab itu pada hari ulang tahunnya Lucky, ayah dan ibunya Lucky mengajak Lucky untuk berjalan – jalan dengan anjing kesayangan mereka Fidelis. Tapi ketika Fidelis diajak, ia menolak. Tanpa rasa curiga sedikit pun, keluarga tersebut pun meninggalkan Fidelis sendirian di rumah dengan anggapan bahwa Fidelis ingin menjaga rumah. Dengan setia Fidelis menunggu keluarga tersebut pulang di beranda rumah. Hingga hari menjelang malam, keluarga tersebut tidak kunjung pulang. Karena kelelahan, Fidelis pun tertidur di depan pintu rumah keluarga tersebut.
Esok harinya ketika Fidelis terbangun dari tidurnya, ia belum juga mendapati tuannya di rumah tersebut. Karena belum mendapati keluarga tersebut, Fidelis pun melolong keras dengan suara yang menyayat hati. Ia melolong keras hingga menjelang malam hari. Karena merasa kasihan, tetangga yang disamping rumah keluarga tersebut mendatangi rumah keluarga Lucky dan ketika tetangga tersebut membuka pagar rumah tersebut, berlarilah Fidelis keluar pekarangan rumah menuju ke rumah saudara keluarga tersebut yang tidak jauh dari rumah keluarga tersebut. Sesampainya di sana, Fidelis melihat banyak orang di rumah saudara keluarga tersebut. Sesampainya di rumah saudara tersebut, Fidelis melihat 3 orang tuannya sedang tertidur di dalam sebuah peti. Karena ketidaktahuannya, Fidelis mencoba menjilati tuannya tersebut dan tidak ada hasil. Hingga Fidelis mencoba menekan – nekan dada tuannya juga tidak ada hasil. Karena tidak ada hasil ia mencoba melolong dengan suara yang menyayat hati orang banyak yang mendengarnya. Hingga malam itu, Fidelis tidur disamping mayat tuannya hingga esok pagi.
Esok paginya, berkumpullah semua kerabat dari keluarga tersebut guna mengiringi proses pemakaman keluarga tersebut. Sesampainya di pemakamanan, dilaksanakan misa requiem terakhir bagi keluarga tersebut. Sebelum penutupan makam tersebut, diadakan penaburan bunga, dengan cepat Fidelis menggambil 3 tangkai bunga mawar. Setelah semua sanak saudara keluaraga tersebut menabur bunga ke dalam makam, tibalah giliran Fidelis menaruh ketiga tangkai bunga mawar tersebut ke dalam makam tersebut satu persatu.
Setelah proses pemakaman selesai, seluruh kerabat keluarga tersebut kembali ke rumah masing – masing termasuk Fidelis yang langsung berlari ke rumah tuannya. Sesampainya di rumah tuannya, ia kemudian mengambil foto dirinya dan keluarga tersebut sambil meneteskan air matanya. Malam harinya kembali Fidelis keluar dari rumah dan memanjat ke atap rumah tuannya sambil melolong panjang dengan suara yang menyayat hati. Semalaman ia melolong diatas rumah hingga keesokan harinya salah seorang kerabat dari keluarga Lucky mendatangi rumah tersebut guna mengadopsi Fidelis. Tapi ketika Fidelis diajak dia menolak dan tak mau beranjak dari kamar Lucky. Dengan berat hati kerabat tersebut keluar dari rumah tersebut dan pergi pulang.                                                                                              
1 bulan kemudian ketika kerabat keluarga tersebut ingin berziarah mereka mendatangi terlebih dahulu rumah keluarga Lucky guna membersihkan rumah tersebut dan mengajak Fidelis ke makam keluarga Lucky. Sesampainya di sana, tidak ditemukan Fidelis dan keadaan rumah tersebut benar – benar rapi dan bersih. Sambil terbengong – bengong mereka saling memandang dan bertanya – tanya siapa yang membersihkan rumah ini padahal sudah 1 bulan ditinggal?

Karena mereka pikir seorang pembantu yang ada di rumah itu yang membersihkan rumah peninggalan keluarga Lucky, maka mereka semua melanjutkan perjalanan mereka ke makam keluarga Lucky. 200 meter sebelum sampai di makam keluarga tersebut, mereka mendegar lolongan Fidelis dengan keras dan dengan suara yang menyayat hati bagi yang mendengarkan. Dengan cepat beberapa dari mereka berlari menuju suara tersebut. Namun malang ketika mereka sampai di tempat asal suara, mereka sudah melihat Fidelis meregang nyawa. Tubuhnya kurus dan kering. Karena kesetiaannya kepada tuannya hingga akhir hayatnya, kerabat keluarga tersebut pun menguburkan Fidelis di samping makam keluarga tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berikan komentar anda :D