Di
sebuah kerajaan ada seorang raja yang bernama Raja Baraking. Raja ini biasa
disebut Raja King oleh rakyatnya. Raja ini memiliki seorang Putra pewaris tahta
kerajaannya yang bernama Pangeran Leonardo. Leonardo biasanya disapa rakyatnya
dengan sebutan Leo.
Raja
King memiliki sifat yang tegas, baik, bijaksana dalam menggambil keputusan, dan
kosisten. Tetapi itu semua bertolak belakang dengan sifat putranya, Pangeran
Leo. Pengeran Leo memilik sifat sombong, tidak tahu terima kasih, dan tidak
sopan tetapi dialah orang yang paling pandai mengatur strategi peperangan di
kerajaan tersebut. Dan didalam kesatuan di kerajaannya, sang pangeran sudah
berpangkat letnan jendral yang akan diangkat ayahnya satu bulan lagi menjadi
jendral di kerajaannya.
Selama
proses satu bulan tersebut, sang raja ingin mengetahui bagaimana kebijaksanaan
putranya. Oleh sebab itu sang raja menyamar menjadi rakyat jelata di
kerajaannya sendiri. Oleh sebab itu juga heboh lah seluruh kerajaan karena satu
pun tidak ada yang tahu sang raja pergi kemana. Selama itu juga sang pangeran
diangkat menjadi raja sementara di kerajaan tersebut. Selama 11 hari masa
pemerintahan sang pangeran, sang raja menilai bahwa putranya kini sudah
bijaksana namun pernyataannya keliru ketika sang raja mendengar suatu berita
bahwa kerajaan akan diserang oleh kerajaan Aggara 2 hari lagi. Mendengar berita
itu khawatirlah sang raja. Kekhawatiran raja semakin menjadi – jadi sebab
ketika sang jubir kerajaan mengatakan berita itu kepada sang pangeran, pangeran
hanya diam dan tidak mengambil keputusan karena ia menganggap bahwa peperangan
kali ini akan dimenangkan kerajaannya karena kerajaan ayahnya selalu menang
dalam setiap pertempuran.
Mendengar
kesombongan putranya, sang ayah pun marah dalam hatinya karena putra yang
selama ini dianggap baik, setia, dan tidak sombong ternyata itu hanya
didepannya saja. Hingga tibalah hari penyerangan ke kerajaan Pangeran Leo.
“Kami memberika kesempatan kepada Pangeran Leo untuk memberikan kerajaan anda
beserta isinya kepada raja kami Raja Selseryn!” kata jubir kerajaan Aggara.
“sehebat apa kemampuanmu, ha? Kami
selalu menang atas kerajaan kalian jadi sebaiknya kalianlah yang menyerah!”
balas sang pangeran. “sombong sekali kau! Serangggggg!!!” perintah komandan.
Mendengar kata serang tersebut, terkejutlah sang pangeran karena satupun
pasukkannya belum ia persiapkan. Karena satupun pasukan tidak ia siapkan maka
hari itu juga kerajaan Pangeran Leo jatuh ke tangan kerajaan Raja Selseryn.
Karena mengetahui kerajaannya di jajah oleh kerajaan lain, bergegaslah sang
raja mengumpulkan pasukan rahasianya yang berjumlah 15.000 orang di tempat
persembunyiannya. Di sana sang raja mengatur strategi guna merebut kerajaan
mereka kembali. Ketika strategi telah diberikan, mulailah penyerangan ke kerajaan
Aggara. Di sana, pasukan Raja King berhasil menginvasi kerajaan Aggara. Karena
keberhasilan tersebut, tersiarlah kabar kalau kerajaan Aggara bisa direbut oleh
Raja King. Mendengar berita tersebut, Raja Selseryn memerintahkan semua
pasukannya untuk kembali kekerajaan guna merebut kembali kerajaan mereka.
Mendengar berita itu, bergegaslah pasukan Raja King kembali ke kerajaan mereka
dan merebut kembali kerajaan mereka. Sementara pasukan yang tersisa ditugaskan
untuk menghabisi seluruh pasukan kerajaan Aggara serta sang raja, Raja
Selseryn.
Setelah
kerajaan Pangeran Leo berhasil di rebut kembali oleh Raja King, maka diadakan
perjumpaan yang besar di alun – alun kerajaan dengan di hadiri oleh petinggi
kerajaan serta seluruh rakyat. “saya berdiri di sini dan mengumpulkan anda –
anda semua karena satu hal, yaitu karena putra saya sendiri dan pangeran kalian
semua. Mengapa? Pertama saya ingin meberitahu bahwa penyerangan yang menimpa
kerajaan ini mutlak karena kesalahan sang pangeran bukan karena kesalahan penasihat
dan kedua akibat kesalahan tersebut, saya akan menunda kenaikan pangkat putra
saya dan akan menghukumnya di dalam gua di tengah hutan kerajaan kita” kata
sang raja. Mendengar pernyataan tersebut, hadirin yang hadir menjad diam seribu
bahasa dan bertanya – tanya mengapa raja yang baik dan bijaksana harus
menghukum putranya sendiri?
Atas
perintah sang raja, maka sang pangeran pun dikurung dalam gua dan ditutup
dengan batu selama 3 hari lamanya. Sang
raja berharap dengan perlakuannya seperti itu sang pangeran akan berubah total
ke arah yang lebih baik. 3 hari masa kurungan sang pangeran telah selesai dan
pangeran di persilahkan keluar dari gua dan harapan sang raja terwujud. Semenjak
Pangerna Leo di kurung dalam gua, ia semakin baik, bijaksana, dan peduli terhadap
rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berikan komentar anda :D