Pagi
itu kembali Rudi datang ke sekolahnya dengan wajah keletihan dan tas yang
begitu besar dan tidak biasanya Rudi diam murung begitu baru masuk kelas. “Halo
Rud, kenapa pagi ini kok kamu nggak semangat?” tanya Haris. “iya Rud. Kalau ada
masalah cerita – cerita sama kita dong,
siapa tahu kita bisa bantuin mecahin masalah kamu!” sambung Wawan. “betul tuh kata Haris dan Wawan! Ceritain aja,
kan kamu udah percaya dengan kami bertiga!” kata Sisi. Tiba – tiba saja Rudi
berlari keluar kelasnya dan menuju kearah kantin.
Bel
pelajaran pun berbunyi. Hingga guru masuk kedalam kelas, Rudi belum juga ada di
dalam kelas dan bangkunya masih kosong. Ketika ibu guru mengabsen seluruh
murid, hanya nama Rudi yang tidak terdaftar di buku absen. Oleh sebab itu ibu
guru pun bertanya, “ada yang tahu dimana si Rudi?” Haris pun mengangkat
tangannya dan menjawab, “saya tahu Bu!” “dimana dia?” tanya bu guru. “tadi dia
di kantin bu!” jawab Haris kembali. “kalau begitu, Haris cari dia ke kantin
setelah itu bawa dia menghadap ibu!” pintah sang guru. “baik bu!” jawab Haris.
Setelah diizinkan sang guru, Haris pun keluar dari kelas dan mecari Rudi ke
kantin namun tidak ada. Setelah itu ia mencari Rudi ke belakang sekolah dan
benar ternyata Rudi sedang duduk di bawah pohon di belakang sekolah. “kamu ngapain di sini? Ayo kita ke kelas!”
ajak Haris. Rudi hanya diam termenung tanpa menghiraukan ajakan Haris. Tiba –
tiba saja bel istirahat berbunyi, dengan cepat Rudi pergi meninggalkan Haris
dan berlari ke dalam kelas. Sesampainya di kelas, Rudi menggambil tasnya dan
segera pergi meninggalkan kelas dan sekolahnya. Belum sempat Haris dan Wawan
menjegatnya, Rudi sudah pergi jauh.
Karena
kejadian itu, Haris melaporkannya kepada bu guru, “Bu, Rudi sudah pergi dari
sekolah!” “kemana?” tanya bu guru. “saya tidak tahu bu!” jawab Haris. “saya
curiga dengan anak itu, kenapa dia tiba – tiba diam tanpa alasan yang tepat
serta mengapa tidak seperti biasanya dia membawa tas yang besar dan berat?”
tanya bu guru pada Haris. “saya juga curiga bu!” jawab Haris. “kalau begitu
saya akan memberi kamu tugas! Kamu selidiki apa yang terjadi pada Rudi! Bisa?”
tanya bu guru. “Bisa bu!” jawab Haris. Mendapati tugas tersebut, Haris pun
memberitahukan kepada kedua temannya, Wawan dan Sisi. Setelah memberitahukan
tugas tersebut, Wawan mengusulkan untuk menyelidiki rumah Rudi lebih lanjut.
Selepas
pulang sekolah, Wawan, Sisi, dan Haris menjalankan misi mereka. Sesampainya di
rumah Rudi, mereka melihat tidak ada tanda – tanda orang di rumah tersebut.
Karena penasaran, Sisi memanggil nama Rudi dengan keras samapi beberapa kali
namun tidak ada jawaban. Karena tidak ada hasil, mereka pun merencanakan suatu
hal agar Rudi mau mengaku pada mereka esok pagi.
Keesokan
harinya Wawan dan Haris menjalankan misi mereka. Pertama mereka mengambil tas
berat milik Rudi dan membuka isi tas tersebut. Namun tanpa mereka sadari,
sedari tadi Rudi mengintip dari luar jendela apa yang mereka lakukan terhadap
tasnya. Rudi hanya diam tanpa bereaksi ketika mereka membongkar tasnya. Tanpa
disadari Rudi juga, Sisi telah ada dibelakangnya dan menegur dia. Karena
teguran tersebut Rudi terkejut hingga mengeluarkan suara yang kuat sehingga
mengejutkan Haris dan Wawan yang berada di dalam kelas. Melihat Rudi di luar
kelas, ketakutanlah Haris dan Wawan. Sebab mereka takut kalau Rudi akan marah
dan membenci mereka. Tapi semua itu diluar kenyataan. Rudi dengan tertuduk malu
masuk kedalam kelas sambil berkata, “selama ini aku yang salah! Aku nggak
pernah cerita sama kalian semua apa yang menjadi masalah ku selama ini. Sebenarnya
rahasia tas berat ku tersebut adalah rahasia keluarga ku juga. Dimana karena
keluarga kami sedang berantakan.” “jadi?” serentak mereka bertiga bertanya. “karena
itu aku harus berbagi waktu untuk menginap di rumah ayahku atau ibuku” jawab
Rudi. “O... jadi begitu” jawab mereka serentak. Setelah Rudi memberi tahu apa
yang menjadi masalahnya, kini Rudi kembali menjadi anak yang aktif dan riang di
kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berikan komentar anda :D